Jumat, 17 Januari 2020

Pengalaman Mengajar di Bright Learning Center


Latar belakang saya memang berasal dari rumpun ilmu pendidikan, lebih tepatnya Pendidikan Geografi. Setelah berbulan-bulan saya pusing merenungi dan memperjuangkan entah apa yang sebenarnya saya inginkan. Takdir membawa saya untuk mencoba melamar pekerjaan sebagai mentor di Bright Learning Center (BLC). Selama ini saya tidak pernah melamar pekerjaan di bidang pendidikan karena saya menginginkan untuk mendapatkan salary yang lebih baik. Tapi baik untuk saya itu masih sangat sederhana untuk anda semua wahai pembaca. Karena saya terbiasa tinggal di kota kecil dengan biaya hidup rendah.
Proses rekruitmen yang saya ikuti di BLC cukup cepat. Hanya dalam dua atau tiga hari setelah saya apply lamaran, saya menerima tanggapan dari BLC. Saya ikuti semua prosesnya dengan sungguh-sungguh, saya tidak pernah menyepelekan setiap kesempatan yang diberikan kepada saya, apapun itu. Tes pertama yang diberikan untuk saya adalah tes tertulis mengerjakan soal bidang yang dilamar dan soal kemampuan bahasa Inggris. Saya diberi waktu kurang lebih tiga jam. Setelah saya selesai mengerjakan dan merasa mantap dengan jawabannya, saya serahkan jawaban itu kepada CS untuk dikoreksi dan saya diminta untuk menunggu sebentar.
Ternyata saya lolos tes mengerjakan soal, lalu saat itu juga saya diminta untuk micro teaching dengan mentor senior di BLC. Tidak sampai 30 menit tahapan seleksi ini pun dengan mudah saya lewati. Saya kembali turun ke ruang tunggu untuk kemudian mengikuti tahapan interview. Di tahapan ini saya sudah diberi penjelasan tentang bagaimana sistem mengajar di BLC, sistem pemberian salary, dan siswa mana saja yang les di BLC. Saya merasa cukup lah dengan semua penawaran itu. Semua tahapan seleksi yang sudah dilakukan itu dilaksanakan pada hari Sabtu, lalu principal yang menginterview saya menutup pembicaraan dengan "akan menghubungi saya di hari Selasa". Saya tidak terlalu berharap dengan kalimat-kalimat semacam ini karena bisa saja maksud yang saya tangkap ternyata sangat bertolak belakang dengan maksud yang diutarakan oleh principal itu.
Eh ternyata di hari Selasa benar saya mendapat panggilan untuk mulai masuk kerja. Di hari itu saya hanya duduk membaca materi, berkenalan dengan mentor-mentor lain dan sesekali ikut mengajar di kelas senior saya. Rutinitas semacam ini saya lalui selama dua mingguan. Setelah itu saya sudah mulai dipasrahi untuk mengajar anak didik tanpa dibimbing oleh senior.
Selama setahun bekerja di BLC saya menikmati pekerjaan ini selain tidak membuat tertekan, itu semua sesuai dengan latar belakang pendidikan saya sehingga tidak sulit untuk beradaptasi. Saya jadi mengenal beberapa kurikulum yang dipakai baik nasional maupun internasional. Mengajar bermacam-macam karakter anak didik yang berasal dari sekolah nasional biasa sampai sekolah internasional dan bonafit. Mengajar anak-anak yang imut, cantik, dan ganteng karena mayoritas anak didik di BLC adalah keturunan Chinese. Mengingat kawasan Kelapa Gading memang dominan Chinese. Untung saya juga cantik guys hehehe jadi tidak terlalu timpang. 
Setelah hampir satu tahun saya bekerja di BLC, saya mulai memikirkan bagaimana karir saya kedepannya. Setidaknya saya bermimpi mempunyai kenaikan jabatan sejalan dengan semakin meningkatnya kemampuan yang saya miliki. Tetapi di BLC tidak memungkinkan akan adanya jenjang karir, sehingga saat ini saya masih mencoba-coba mencari peluang yang menjawab dan memenuhi ambisi saya serta melegakan kekhawatiran saya. Mengingat umur saya sudah jalan seperempat abad semakin banyak hal-hal yang harus dipikirkan juga, menikah misalnya hahaha.

Thanks guys yang sudah membaca tulisan saya semoga kalian semakin dekat dengan mimpi kalian ya :)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))